Senin, 28 Juni 2010

Pramuka Jangan Lagi di Wilayah Sepi

Apabila menilik pada sejarah kepramukaan Indonesia yang cukup panjang, sebenarnya brand Pramuka sudah cukup bagus, memasyarakat,dan dikenal siapapun. Apalagi kepramukaan menjadi kegiatan ekstrakulikuler di sekolah-sekolah. jadi, rasanya setip orang jika ditanya, apakah pernah mendengar nama Pramuka,pasti akan menyatakan ya. Meski memang,tidak semua bisa menjelaskan apa itu Pramuka.
Sesuai catatan sejarahnya, kepramukaan di negeri ini dimulai 1912 dengan bediri cabang “ Nederlandse Padvinders Organisatie” (NPO). Kemudian, berganti nama menjadi “Nederland-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916. Sedangkan jadi usia kepanduan atau kepramukaan yang diprakarsai S.P Mangkunegara VII pada tahun 1916.Jadi usia kepanduan atau kepramukaan ini kalu dihitung sejak 1912 sudah berusia 98 tahun. Atau kalau dihitung sejak diresmikan Geraka Pramuka oleh Presiden Soekarno pada 14 agustus 1961, maka usia kepramukaan sudah hampir setengah abad.Karenanya tidak perlu khawatir nama Pramuka lantas tenggelam atau hilang. Apalagi keberadaanya dipayungi oleh aspek legal.
Namun persoalannya, apakah Pramuka atau Gerakan Pramuka dalam kekinian masih tetap menjadibagian yang membanggakan warga masyarakat ? Jika kembali melihat pada perjalanan sejarahnya, kepanduan atau kepramukaan tersebut pernah menjadi bagian yang membanggakan anggotanya,bahkan menjadi impian remaja aau pemuda untuk masuk pramuka. Terbukti banyak organisasi kemasyarakatan pada saat itu mendirikan kepanduan.Misalnya,organisasi kemasyarakatan pada saat itu mendirikan kepanduan. Misalnya, organisasi kemasyarakatan yang berbasis agama seperti Muhammadiyah dan NU, sempat membentuk kepanduan. Bahkan, organisasi kepanduan ini juga pernah menjadi bagian alat perjuangan sebagai pembentuk dan pemupuk rasa nasionalisme. pendeknya, saat itu yang masuk kepanduan merasa dirinya gagah dan bangga.
Sekarang, apakah rasa itu masih ada? Apakah masyarakat masih turut bangga pada altivis dan aktivitas kepramukaan atau malah tidak lagi memberi perhatian? Bahkan, yang kini dipertanyakan oleh pengurus Pramuka Kota Bandung sendiri, apakah Pramuka masih mendapat dukungan publikasi media massa? Padahal, dukungan pemberitaan tersebut masih dibutuhkan demi tegaknya citra pramuka di tengah masyarakat.
Bangun Relasi
Memang tidak bisa dipungkiri, intensitas pemberitaan pramuka kalah banyak dibandingkan dengan organisasi lain seperti LSM, partai, atau organisasi massa baru naik baik bentukan kalangan kampus maupun masyarakat. Gerakan Pramuka seolah menjadi organisasi yang berada di wilayah sepi. Tidak lagi bergaung dan gemanya nyaris tidak terdengar dibanding era 60-an dan 70-an.
Namun demikian, seandainya pertanyaan sepi dukungan media massa terhadap pramuka itu benar-benar ada atau sebuah fakta yang dirasakan, sesungguhnya sebuah keberuntungan. Ini artinya masih ada kesadaran pada diri aktivis kepramukaan untuk mencari solusi dan mengupayakan agar pramuka kembali mendapat tempat dalam kolom-kolom berita media cetak, layar-layar kaca media TV,dan audio media radio. Membangun hubungan lewat relasi media ini memang sesuatu yang penting, karena akan mendapat berbagai keuntungan.
Wiliam F. Arens (1999.310) mendifinisikan Public Relations: sebagai sebuah fungsi menajemen yang memfokuskan diri pada membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan individual maupu organisasi terhadap public guna menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.Publik yang dimaksud dari definisi di atas menurut Arens. Ada tujuh katagori public, yaitu para Employees, Steackholders, Communities, Media, Government, Investment Community, Customers.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa aktivitas Public Realitons berada pada kata menejemen relasi dan komunikasi yang berujung pada terciptanya hubungan baik dengan berbagai pihak demi meningkatkan pencitraan individu, perusahaan,ataupun organisasi. Dia akan meraih keuntungan dari produk yang dijual (kalau ini perusahaan). Karena memiliki citra yang baik. Mningkatkan kepercayaan public terhadap individu atau organisasi dalam menjalankan bisnis atau aktivitas sebuah organisasi.
Oleh karena itu, tidak dapat dipingkiri bahwa fungsi dan peranan public relations dianggap sebagai ujung tombak individu,prusahaan, atau organisasi yang berhadapa langsung dengan public, baik public yang bersentuhan langsung maupun tyang tidak dengan kepentingan-kepentingan mereka terhadap perusahaan atau organisasi.
Terhadap public yang tidak bersentuhan langsung pun tidak menutup kemungkinan uatu saat nanti sebuah informasi akan sampai di benak mereka. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dampaknya pada perkembangan media massa., memberikan peluang akses informasi kepada masyarakat luas.
Masalanya sekarang,apabila yang dibutuhkan oleh Pramuka dukungan media massa untuk pencitraan, memang harus dibangun.Sebagaimana diungkapkan Frank jefkins ( 1988:268) Citra perusahaan.lembaga.organisasi,bukan sesuatu yang tidak bisa diinvetarisasi.karenanya apabila masyarakat tidak mengetahui tentang citra perusahaan/lembaga/atau organisasi tersebut, memang bukan sesuatu yang salah karena citra itu sendiri tidak dibangun dan diperkenalkan kepada masyarakat.
Kolter,2006: menyebutkan, bahwa citra dapat diciptakan oleh prusahaan atau oragnisasi melalui beberapa elemen pembentuk : 1). Lambang (symbol, logo, slogan); 2). Ruang Fisik (lahan strategis, bentuk arsitektur gedung); 3). Event/sponsorship; 4). Media (cetak/elektronik).
Jika public sudah memiliki kesan baik terhadap sebuah perusahaan atau organisasi, maka akan tercipta citra perusahaan atau organisasi yang positif dalam benak public itu.
Lalu, ada apa dengan Pramuka,sehingga menjadi sepi dari perhatian media massa? Tentu ini harus diinventarisasi masalahnya.Sebab, bagaimana pun media meiliki kebijakannya sendiri-sendiri dalam menampilkan berita,misalnya apakah sebuah objek berita memiliki news value yang tinggi atau menarik.
Kita juga patut mengapresiasi apa yang diungkapkan Wakil Presiden Boediono,bahwa Gerakan Pramuka harus direvitalisasi.Sebab, gerakan pramuka adalah kegiatan yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk membangun karakter bangsa sejak dini. Menurut Wapres,sekarang ini pramuka hanya bersifat massal dan murid sekolah memakai seragam tapi tidak punya kegiatan yang seius tentang pramukaatau kepanduan.
Mungkin lebih dari itu, Pramuka juga harus cerdas dan kreatif menciptakan event yang menarik yang mampu mencuri perhatian orang tanpa kehilangan esensinya sebagai pembangun karakter bangsa. Misalnya pada satu kegiatan, mengapa tidak mengundang public figure.Mereka bisa dari kalangan mana saja yang memang dia tengah menjadi perhatian. Teori ini dalam berita sesuai dengan apa yang disebut name make news (nama yang membuat berita). Tentu itu salah satu dan tentu saja ada aspek lain yang bisa dikembangkan.
Asep S Bakrie (Kepala Humas Pikiran Rakyat)

Minggu, 27 Juni 2010

Pramuka Kreatif Pencipta Lapangan Kerja


Seperti yang telah dinyatakan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat, Yusuf Macan Efendi (Dede Yusuf) dalam isi sambutannya pada acara pelantikan dirinya sebagai Kakwarda Jabar periode 2010-2015 di Gedung Sate, 22 Juni 2010 lalu. bahwa seluruh anggota Gerakan Pramuka Jawa Barat diharap untuk selalu membantu program pemerintah daerah dalam memecahkan setiap permasalahan pembangunan dalam hal ini menyangkut kepentingan sumber daya manusia baik dibidang pendidikan dan pembinaan generasi muda maupun sebagai pencipta lapangan kerja.
Dirasakan dewasa ini, jumlah pencari kerja di Indonesia angkanya masih sangat tinggi dibanding lapangan kerjanya sendiri termasuk di jawa barat. Karena, rata-rata untuk lulusan baru setiap tahunnya baik dari SMA maupun Sarjana, mereka selalu berfikiran dengan masuk ke dunia perkantoran atau instansi pemerintah akan mendapatkan jaminan gaji yang setiap bulan mereka dapatkan termasuk bonus dan lain sebagainya.
Kecendrungan pola pikir yang seperti inilah masih tetap menghantui seluruh warga masyarakat bahwa bila mendirikan usaha atau wirausaha pasti membutuhkan modal besar dan kemampuan (skill) dibidang usaha yang nantinya akan dikerjakan. Memang diakui, upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengentaskan pengangguran terus dilakukan tentunya dengan berbagai cara baik melalui balai latihan kerja maupun pinjaman permodalan kepada seluruh warga masyarakat yang berminat untuk membuka usaha. Namun, hal ini, belum menjadi obat mujarap bagi suksesnya pelaksanaan program pemerintah tersebut. Kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam rangka memberikan kesempatan kerja bagi para pencari kerja selalu dilaksanakan. Salah satunya, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Diakui pula diantara penghasil devisa terbanyak dalam negeri salah satunya berasal dari pendapatan tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri. Itulah sebabnya, betapa masyarakat lebih banyak memilih bekerja dengan penghasilan gaji dibanding menciptakan usaha sendiri. Sementara, dilain pihak pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan swasta maupun nasional terus terjadi mengakibatkan jumlah warga masyarakat yang menjadi korban PHK selalu naik setiap tahunnya. Dan masalah ini, tidak hanya terjadi di satu daerah saja, tapi sejumlah daerah lainnya di Indonesia banyak mengalami hal yang sama.
Melihat kondisi masalah tersebut, akhirnya berdampak pada kurang sehatnya iklim ekonomi dalam negeri yang mana situasi sosial politikpun ikut menentukan sehat tidaknya perkembangan ekonomi saat ini dan yang akan datang.
Kini, yang terpenting untuk dilakukan adalah upaya kesadaran bersama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat guna menciptakan lapangan-lapangan kerja kreatif di setiap daerah.Termasuk peran serta Gerakan Pramuka yang nota bene sebagai wadah pendidikan dan pembinaan kreatifitas dan kemandirian generasi muda. Sebab, melalui lembaga ini banyak sekali kesempatan bagi para anggotanya untuk mengembangkan potensi diri dan bakat di masing-masing bidang sesuai program kegiatan yang dijalankan.
Tersediannya anggaran dari APBN dan APBD bagi Gerakan Pramuka Jabar yang pada tahun 2010 ini naik menjadi 300%, diharapkan mampu memberikan peluang bersama untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan dasar pembentukan sumber daya manusia Pramuka kreatif pencipta lapangan kerja terutama bagi sesama anggota pramuka. Oleh sebab itu, menurut Kakwarda Jabar Dede Yusuf bahwa pramuka jabar harus menjadi yang terdepan dalam pengentasan pendidikan dan pengangguran tentunya lewat usaha-usaha kreatif berorientasi pada peningkatan kemampuan, pendapatan dan kesejahteraan bersama.
Diharapkan, Pramuka saat ini harus lebih maju dan berkembang bersama karya-karya terbaiknya di segala bidang dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang mampu mengangkat nama Indonesia menjadi nomor satu di mata dunia tanpa harus berputus asa akan kondisi global saat ini.
Benny K/Satgiat Humas Pramuka Kota Bandung





Kamis, 10 Juni 2010

Komunikasi Perdamaian Abad-21

Terkuaknya kembali tingkah laku biadab Israel terhadap para relawan perdamaian dunia yang tengah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina di laut internasional merupakan pukulan berat bagi kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang notabene sebagai badan perdamaian dunia sejak puluhan tahun lalu. Tidak sedikit kerugian lahir-bathin yang dialami Palestina sebagai negara terjajah kaum zionis sejak dimulainya pertikaian perebutan wilayah yang dianggap suci oleh kedua belah pihak dari tahun 1941. Bagaimana mereka sebagai warga pribumi dari awal terjadinya peristiwa terus berusaha mempertahankan tanah air tercinta walau nyawa diri sendiri, keluarga, dan saudara serta harta benda menjadi taruhannya. Sifat-sifat kedzaliman yang dimiliki kaum zionis Israel memang telah menjadi bagian dari kehidupan warga setempat sehari-hari. Sementara, didunia luar semangat menolak kekejaman Israel terus berkobar, unjukrasa menentang keberadaan mereka di tanah Palestina tidak pernah berhenti. Mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua turun ke jalan-jalan menyuarakan kutukan dan perdamian dunia anti perang walaupun disisi lain aksi unjukrasa tersebut diakhiri bentrokan dengan aparat keamanan.
Masyarakat dunia terutama di badan kemananan PBB memang sudah berupaya semaksimal mungkin menghentikan tindakan Israel melalui diplomasi politik luar negeri yang terus berusaha menduduki Palestina untuk dijadikan negara syah mereka. Sebab, dalam sejarahnya Palestinalah yang berhak atas tanah suci tersebut.
Kini, yang perlu disikapi adalah bagaimana masyarakat dunia dapat menciptakan komunikasi perdamaian di abad-21 ini. Peranan perkembangan teknologi menjadikan kemudahan dalam menjalankan misi perdamaian antar bangsa, isinya ialah kesepakatan bersama selain yang selama ini jalankan PBB melalui program-programnya, untuk saling menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara tanpa harus mengusik apalagi merusak tatanan kultur budaya masing-masing yang telah ada.
Konflik Palestina dan Israel mungkin salah satu contoh kasus permasalahan kemanusiaan yang tengah terjadi, yang mana dibelahan dunia lainnya masih banyak pula konflik-konflik kepentingan yang lebih parah kondisinya. Oleh sebab itu, jangan kita berfikiran pendek dalam menyikapi setiap masalah bangsa jadikankanlah sarana musyawarah untuk mufakat sebagai upaya penyelesaian terutama yang menyangkut kepentingan berbangsa dan bernegara. Kita semua tidak ingin generasi berikutnya lebih menderita karena alasan kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab atas perbuatannya.
Indonesia yang merupakan negara berkembang multi kultur di kawasan asia, saat ini dapat pula berperan penting sebagai duta komunikasi perdamaian dunia melalui beragam aktivitas kemanusiaan tanpa harus menyumbangkan senjata dan amunisi ke tiap negara bertikai. Jadikanlah bumi pertiwi yang bersemboyankan Bhineka Tunggal Ika ini sebagai tauladan bangsa-bangsa lainnya dalam hal kedamaian dalam perbedaan.
Isilah keseharian dunia ini dengan suasana penuh damai dan tentram diantara penghuninya agar alam semestapun dapat memberikan manfaat berarti yang diinginkan, tanpa harus murka karena ulah para penghuni dunia yang mengumbar hawa nafsu dalam menjalankan roda kehidupan.
Al-Qur’an sebagai pedoman penghayatan kaum muslim sudah jelas memberikan gambaran bagaimana umat manusia harus berlaku aman dan adil dengan sesamanya, agar tercipta kondisi dunia yang penuh kedamaian abadi.
Abad-21 ini, diharapkan menjadi perjalanan umat manusia dengan berbagai keyakinan dalam merevisi sejarah kehidupan sebelumnya, agar masadepan yang diidam-idamkan bersama dapat dijalankan dengan baik juga bermanfaat bagi semua.
Benny K