Seperti yang telah dinyatakan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat, Yusuf Macan Efendi (Dede Yusuf) dalam isi sambutannya pada acara pelantikan dirinya sebagai Kakwarda Jabar periode 2010-2015 di Gedung Sate, 22 Juni 2010 lalu. bahwa seluruh anggota Gerakan Pramuka Jawa Barat diharap untuk selalu membantu program pemerintah daerah dalam memecahkan setiap permasalahan pembangunan dalam hal ini menyangkut kepentingan sumber daya manusia baik dibidang pendidikan dan pembinaan generasi muda maupun sebagai pencipta lapangan kerja.
Dirasakan dewasa ini, jumlah pencari kerja di Indonesia angkanya masih sangat tinggi dibanding lapangan kerjanya sendiri termasuk di jawa barat. Karena, rata-rata untuk lulusan baru setiap tahunnya baik dari SMA maupun Sarjana, mereka selalu berfikiran dengan masuk ke dunia perkantoran atau instansi pemerintah akan mendapatkan jaminan gaji yang setiap bulan mereka dapatkan termasuk bonus dan lain sebagainya.
Kecendrungan pola pikir yang seperti inilah masih tetap menghantui seluruh warga masyarakat bahwa bila mendirikan usaha atau wirausaha pasti membutuhkan modal besar dan kemampuan (skill) dibidang usaha yang nantinya akan dikerjakan. Memang diakui, upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengentaskan pengangguran terus dilakukan tentunya dengan berbagai cara baik melalui balai latihan kerja maupun pinjaman permodalan kepada seluruh warga masyarakat yang berminat untuk membuka usaha. Namun, hal ini, belum menjadi obat mujarap bagi suksesnya pelaksanaan program pemerintah tersebut. Kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam rangka memberikan kesempatan kerja bagi para pencari kerja selalu dilaksanakan. Salah satunya, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Diakui pula diantara penghasil devisa terbanyak dalam negeri salah satunya berasal dari pendapatan tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri. Itulah sebabnya, betapa masyarakat lebih banyak memilih bekerja dengan penghasilan gaji dibanding menciptakan usaha sendiri. Sementara, dilain pihak pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan swasta maupun nasional terus terjadi mengakibatkan jumlah warga masyarakat yang menjadi korban PHK selalu naik setiap tahunnya. Dan masalah ini, tidak hanya terjadi di satu daerah saja, tapi sejumlah daerah lainnya di Indonesia banyak mengalami hal yang sama.
Melihat kondisi masalah tersebut, akhirnya berdampak pada kurang sehatnya iklim ekonomi dalam negeri yang mana situasi sosial politikpun ikut menentukan sehat tidaknya perkembangan ekonomi saat ini dan yang akan datang.
Kini, yang terpenting untuk dilakukan adalah upaya kesadaran bersama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat guna menciptakan lapangan-lapangan kerja kreatif di setiap daerah.Termasuk peran serta Gerakan Pramuka yang nota bene sebagai wadah pendidikan dan pembinaan kreatifitas dan kemandirian generasi muda. Sebab, melalui lembaga ini banyak sekali kesempatan bagi para anggotanya untuk mengembangkan potensi diri dan bakat di masing-masing bidang sesuai program kegiatan yang dijalankan.
Tersediannya anggaran dari APBN dan APBD bagi Gerakan Pramuka Jabar yang pada tahun 2010 ini naik menjadi 300%, diharapkan mampu memberikan peluang bersama untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan dasar pembentukan sumber daya manusia Pramuka kreatif pencipta lapangan kerja terutama bagi sesama anggota pramuka. Oleh sebab itu, menurut Kakwarda Jabar Dede Yusuf bahwa pramuka jabar harus menjadi yang terdepan dalam pengentasan pendidikan dan pengangguran tentunya lewat usaha-usaha kreatif berorientasi pada peningkatan kemampuan, pendapatan dan kesejahteraan bersama.
Diharapkan, Pramuka saat ini harus lebih maju dan berkembang bersama karya-karya terbaiknya di segala bidang dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang mampu mengangkat nama Indonesia menjadi nomor satu di mata dunia tanpa harus berputus asa akan kondisi global saat ini.
Benny K/Satgiat Humas Pramuka Kota Bandung
Dirasakan dewasa ini, jumlah pencari kerja di Indonesia angkanya masih sangat tinggi dibanding lapangan kerjanya sendiri termasuk di jawa barat. Karena, rata-rata untuk lulusan baru setiap tahunnya baik dari SMA maupun Sarjana, mereka selalu berfikiran dengan masuk ke dunia perkantoran atau instansi pemerintah akan mendapatkan jaminan gaji yang setiap bulan mereka dapatkan termasuk bonus dan lain sebagainya.
Kecendrungan pola pikir yang seperti inilah masih tetap menghantui seluruh warga masyarakat bahwa bila mendirikan usaha atau wirausaha pasti membutuhkan modal besar dan kemampuan (skill) dibidang usaha yang nantinya akan dikerjakan. Memang diakui, upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengentaskan pengangguran terus dilakukan tentunya dengan berbagai cara baik melalui balai latihan kerja maupun pinjaman permodalan kepada seluruh warga masyarakat yang berminat untuk membuka usaha. Namun, hal ini, belum menjadi obat mujarap bagi suksesnya pelaksanaan program pemerintah tersebut. Kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam rangka memberikan kesempatan kerja bagi para pencari kerja selalu dilaksanakan. Salah satunya, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Diakui pula diantara penghasil devisa terbanyak dalam negeri salah satunya berasal dari pendapatan tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri. Itulah sebabnya, betapa masyarakat lebih banyak memilih bekerja dengan penghasilan gaji dibanding menciptakan usaha sendiri. Sementara, dilain pihak pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan swasta maupun nasional terus terjadi mengakibatkan jumlah warga masyarakat yang menjadi korban PHK selalu naik setiap tahunnya. Dan masalah ini, tidak hanya terjadi di satu daerah saja, tapi sejumlah daerah lainnya di Indonesia banyak mengalami hal yang sama.
Melihat kondisi masalah tersebut, akhirnya berdampak pada kurang sehatnya iklim ekonomi dalam negeri yang mana situasi sosial politikpun ikut menentukan sehat tidaknya perkembangan ekonomi saat ini dan yang akan datang.
Kini, yang terpenting untuk dilakukan adalah upaya kesadaran bersama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat guna menciptakan lapangan-lapangan kerja kreatif di setiap daerah.Termasuk peran serta Gerakan Pramuka yang nota bene sebagai wadah pendidikan dan pembinaan kreatifitas dan kemandirian generasi muda. Sebab, melalui lembaga ini banyak sekali kesempatan bagi para anggotanya untuk mengembangkan potensi diri dan bakat di masing-masing bidang sesuai program kegiatan yang dijalankan.
Tersediannya anggaran dari APBN dan APBD bagi Gerakan Pramuka Jabar yang pada tahun 2010 ini naik menjadi 300%, diharapkan mampu memberikan peluang bersama untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan dasar pembentukan sumber daya manusia Pramuka kreatif pencipta lapangan kerja terutama bagi sesama anggota pramuka. Oleh sebab itu, menurut Kakwarda Jabar Dede Yusuf bahwa pramuka jabar harus menjadi yang terdepan dalam pengentasan pendidikan dan pengangguran tentunya lewat usaha-usaha kreatif berorientasi pada peningkatan kemampuan, pendapatan dan kesejahteraan bersama.
Diharapkan, Pramuka saat ini harus lebih maju dan berkembang bersama karya-karya terbaiknya di segala bidang dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang mampu mengangkat nama Indonesia menjadi nomor satu di mata dunia tanpa harus berputus asa akan kondisi global saat ini.
Benny K/Satgiat Humas Pramuka Kota Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar