Jumat, 16 Juli 2010

Perlindungan dan Masa Depan Anak Indonesia

Masih ingatkah kita dengan kisah tragis yang dialami seorang bocah laki-laki bernama Harianggara sekian tahun lalu. Dalam usia sekolah yang masih relatif kecil Ia telah banyak menerima tekanan bathin di lingkungan rumahnya sendiri, baik berupa siksaan fisik maupun mental terutama dari kedua orang tuannya. Alasan peristiwa itu terjadi hanya karena dipicu persoalan kecil yang dianggap kurang menuruti perintah mereka. Oleh karenanya, Iapun menjadi sering mendapat hukuman sampai pada tindakan kekerasan fisik. Akhirnya, karena tidak kuat terlalu lama menahan penderitaan, Iapun menghembuskan nafas terakhir meninggalkan keluarga dan masa-masa kecil yang seharusnya dilalui dengan penuh kebahagiaan bersama orang tua dan teman-teman sebaya. Selanjutnya, kejadian tersebut menjadi urusan pihak kepolisian yang seterusnya si pelaku mendapat hukuman setimpal atas segala perbuatannya.
Peristiwa atau kejadian yang dialami Harianggara seharusnya wajib menjadi pelajaran penting bagi siapa saja khususnya para orang tua dimanapun berada bagaimana mereka dalam menerapkan peraturan atau tata tertib di lingkungan rumah dapat dipatuhi oleh setiap anggota keluarga tanpa harus menimbulkan efek samping dari aturan yang diterapkan termasuk di lingkungan sekolah ataupun pergaulannya. Namun, kecendrungan yang dirasakan saat ini, di beberapa lingkungan masyarakat yang notabene sangat keras bergelut dengan kebutuhan ekonomi hal tersebut bukan menjadi prioritas untuk dipahami secara menyeluruh, karena menurut mereka yang utama terpikirkan adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhan ekonomi walaupun jalan yang dipakai untuk mendapatkannya melalui cara yang tidak manusiawi. Melihat kondisi tersebut, bagaimana anak-anak dalam usia yang belum cukup umur untuk mencari nafkah harus dihadapkan dengan kenyataan pahit dipaksa berjuang memenuhi kebutuhan hidup bersama orang tua mereka. Seperti halnya yang sering terlihat di perempatan-perempatan jalan, di pelabuhan kapal, pasar-pasar, dan di beberapa lokasi umum lainnya. Bahkan adapula diantara mereka yang ‘bekerja’ di wilayah keremangan malam.
Upaya untuk memberikan perlindungan terhadap anak dari segala macam bentuk ancaman maupun eksploitasi telah menjadi salah satu program pemerintah pusat dan daerah serta pihak terkait lainnya dalam upaya menyelamatkan kehidupan seluruh anak-anak Indonesia melalui jalur hukum yang berlaku di Indonesia termasuk mengupayakan sarana prasarana pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Di sejumlah negara maju, undang-undang perlindungan anak dinilai sangat ketat dalam aturan pelaksanaanya dikarenakan, banyaknya kasus yang terungkap di tengah masyarakat menyangkut soal anak.
Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang di kawasan asia, merasakan permasalahan perlindungan anak begitu penting untuk disikapi bersama sebab, dampak dari masalah ekonomi, sosial,dan politik dalam negeri yang sedang berjalan melewati masa transisi berpengaruh sekali pada masadepan mereka.
Pola kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga sebagai landasan dalam membangun karakter bangsa tidak akan berhasil apabila kurangnya dukungan dari masyarakat itu sendiri baik dari segi pemahamannya maupun pelaksanaanya. Oleh sebab itu, pada Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli ini, diharapkan dapat memberikan solusi baru bagaimana agar anak-anak Indonesia yang telah menjadi tanggungjawab bersama semua pihak tetap dalam kondisi merdeka dari segala macam bentuk ancaman atau eksploitasi serta dapat mengukir prestasi setinggi-tingginya demi masa depan Indonesia selanjutnya.
Benny K



Tidak ada komentar:

Posting Komentar