Kamis, 15 Juli 2010

Rumpun Bambu Sebagai Produk Budaya

Sebagaimana kita ketahui bahwa China sejak ratusan tahun lalu khususnya di kawasan asia telah dikenal sebagai negerinya tirai bambu atau salah satu negara yang termasuk banyak menghasilkan produk-produk kebutuhan manusia berasal dari bahan baku tanaman bambu.
Jenis bambu sendiri di dunia jumlahnya banyak dan beragam. Namun, untuk fungsi serta kegunaannya sebagai kebutuhan manusia tidak sebanyak jumlah yang ada, termasuk di Indonesia yang sama-sama berada di satu wilayah asia bahwa setiap barang atau produk yang dihasilkan dari bahan baku bambu semua dilihat dari kelayakan fungsionalnya masing-masing.
Masa kejayaan bambu sendiri sampai saat ini bakal berumur panjang tidak lekang ditelan waktu atau zaman, sebab tumbuhan yang satu ini merupakan awal dari dasar pemikiran manusia untuk menciptakan berbagai karya kerajinan kreatif baru sebagai salah satu kelengkapan kebutuhan hidup disamping barang atau produk berbahan baku lainnya.
Sempat beberapa waktu lamanya, nama bambu ini menghilang dari ingatan masyarakat terutama masyarakat perkotaan menengah ke atas dan tidak lagi dipandang sebagai produk yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari baik kegunaan maupun fungsinya. Dikarenakan, faktor kekuatan atau daya tahan dari tanaman ini tidak sebaik barang-barang ciptaan manusia yang sudah barang tentu lebih berkualitas baik dari sifat ataupun kegunaanya. Akhirnya, bambu hanya diposisikan sebagai kebutuhan tersier saja alias menjadi produk pinggiran.
Dilain pihak, kita mengetahui bahwa bambu dimanapun berada tetap merupakan satu kekuatan alamiah yang didalamnya banyak menyimpan filosofi tentang hidup dan kehidupan terlebih bagi masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai kebudayaan leluhurnya. Oleh karena itu, hasil-hasil kerajinan tangan yang telah lama ada dan mengakar saat ini oleh para seniman dan perajin bambu terus diupayakan menjadi salah satu produk unggulan berkualitas eksport tentunya dengan desain-desain yang tidak kalah nilai seninya dengan produk inport dari luar negeri, selain untuk dijadikan pula komoditi di dalam negeri sendiri.
Pemerintah pusat dalam hal ini melalui dinas-dinas terkait bekerjasama dengan pihak swasta tidak tinggal diam untuk memberikan dukungan serta bantuan berupa fasilitas baik berupa pengetahuan (skill) maupun permodalaan kepada para perajin untuk dapat lebih mengembangkan potensi mereka dalam mengolah kerajinan dari bambu ini sebagai karya cipta bernilai dan berdaya jual tinggi.
Diantara warga masyarakat yang masih sangat peduli terhadap kelestarian tanaman bambu khususnya di Jawa Barat adalah Saung Angklung Mang Udjo melalui kreasi seni Sang Maestro Udjo Nalagena (alm) berupa angklung dan alat musik lainnya terus dipertahankan sampai akhirnya dapat dikenal luas di mancanegara dan berkat rumpun bambu ini negara kita menjadi prioritas turis luar negeri untuk terus dikunjungi.
Mungkin di negeri yang kaya akan khazanah budaya ini, tidak hanya bambu yang harus ditonjolkan. Masih banyak produk-produk unggulan lainnya untuk diberdayakan termasuk kemampuan sumber daya manusianya. Oleh karena itu, usaha-usaha kreatif dibutuhkan agar senantiasa memberikan warna baru dalam mewujudkan kreatifitas berbudaya lokal disamping kecintaan akan kelestarian lingkungan.
Benny K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar